Little Tokyo di Ramen Sanpachi

Ketika pertama kali temanmakan.com datang ke lantai dua Gedung Kamome di Jl. Melawai Raya, kami sempat tidak yakin akan keberadaan restoran ini. Plang nama restoran yang sebenarnya sudah terpampang di pintu masuk tidak kami sadari. Terang saja, karena memang tidak ada dari kami yang paham huruf kanji.

Lantai pertama gedung tersebut adalah supermarket yang khusus menyediakan produk-produk Jepang. Ketika naik ke lantai dua, dengan mudahnya restoran Ramen Sanpachi (yang artinya ‘tigapuluh delapan’) ini dijumpai. Ucapan ‘Iraseimase’ yang artinya ‘Selamat Datang’ menyambut kedatangan kami. Tiba-tiba, kami serasa berada di Tokyo sebab hampir semua pengunjung yang ada saat itu adalah orang Jepang.

Jangan heran jika Anda bingung saat membaca menu. Selain menu ramen, masih banyak sederet menu lain seperti yaki gyoza, shumai, wantan soup, kani shumai, maboh don, tenshin don, dan lainnya. Untungnya, pihak restoran menglasifikasi menu-menu makanan yang halal dan yang non-halal (mengandung babi). Klasifikasi tersebut berupa simbol warna pada setiap menu makanan. Warna merah berarti mengandung babi, warna kuning berarti Anda dapat mengganti komposisi makanan tersebut dengan babi, dan warna biru berarti makanan tersebut sama sekali tidak mengandung babi. Selain itu, untuk beberapa menu—pada ramen khususnya—Anda dapat menentukan tingkat kepedasan makanan dengan range 1-10. Semakin tinggi angkanya, tentu semakin pedas.

Pilihan kami jatuh pada Miso Ramen dan Zigoku Ramen. Kedua menu tersebut termasuk dalam kategori warna kuning. Ketika pesanan datang, kami sempat kaget melihat porsinya yang besar (sepertinya kami bisa merendam muka dalam mangkuk itu).

Miso Ramen terdiri dari mie, kol, wortel, jagung manis, dan daging sapi giling. Rasanya? Hmm..oishiii (enak!). Ramennya lembut, kuahnya tidak terlalu kental namun gurih. Sedangkan, Zigoku Ramen terdiri dari mie, irisan daun bawang, jamur kuping, irisan cabai, dan potongan telur. Kuahnya lebih berwarna merah. Rasanya cukup enak, walaupun rasa pedasnya cukup terasa mencekik tenggorokan (padahal tingkat kepedasan yang kami pesan hanya 2!).

Kenyang makan ramen, kami mencicipi kaki gouri sebagai penutup. Kaki Gouri ini adalah es serut yang tingggi sekali berlumur sirop strawberry, tidak jauh berbeda dengan es campur. Hanya Kaki Gouri lebih ‘sederhana’. Anda juga dapat meminta tambahan susu kental manis jika mau. Selain kaki gouri, menu lain yang menjadi menu dessert adalah Annin Tofu, modern chocolate farfait, vanilla dan chocolate ice cream. Untuk minuman, menu yang tersedia ada aneka softdrink, oolong tea, beer, wine, cream soda, dan tentu saja sake.

Sebenarnya, tanpa harus memesan minum dan dessert, Anda sudah puas dan kenyang makan di sini. Pihak restoran sudah menyediakan air putih dan free refill. Tak hanya itu, kejutan lain setelah kenyang makan ramen, Anda akan dihidangkan komplimen dua potong jelly mungil yang dingin, kenyal, dan manis. Sedaaap! Harga makanan dan minuman di restoran ini memang agak mahal. Rata-rata harga makanan berkisar antara Rp38.000- Rp50.000. Harga minuman berkisar antara Rp5.000- Rp120.000 (untuk sake). Sedangkan harga dessert berkisar dari Rp10.000- Rp15.000.

Restoran dengan kapasitas sekitar 25-30 seats ini didominasi warna merah. Ada sekitar 10 single seats yang mengelilingi dapur yang terbuka. Dapur ini menjadi sentral restoran. Di samping pintu masuk, ada rak buku tempat penyimpanan majalah dan komik berbahasa Jepang yang sengaja disediakan bagi para pengunjung untuk mengisi waktu ketika menunggu pesanan makanan. Televisi yang ada menayangkan acara-acara dari negeri Sakura. (UM5/02)